Sunday, December 4, 2022

 Ramuan Herbal Demam Anak. Lebih Ampuh dari Parasetamol ?

dokumentasi pribadi
Awal November 2022 gempar beredar informasi mengenai penyakit Gagal Ginjal Akut pada Anak (GGAPA). Informasi yang dipaparkan baik dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih belum sempurna. Saat itu belum diketahui pasti apa penyebab penyakit gagal ginjal akut. Beberapa dokter menginfomasikan bahwa sebagian penderita gagal ginjal akut pada anak ini adalah penyintas Covid-19. Ada juga yang menginfomasikan bahwa sebagian penderitanya terjadi begitu saja tanpa ada riwayat penyakit pendahulu. Tentunya hal tersebut menjadi momok yang menakutkan bagi ibu seperti saya. Akhirnya saya memutuskan untuk mengurangi intensitas bersosial media dan menunggu infomasi yang jelas dan terbukti benar. Namun, informasi lanjutan yang hadir bukan kejelasan sebab penyakit justru kebijakan BPOM melarang konsumsi obat sirup bagi anak. Sungguh berita ini membuat geger para ibu. Bagaimana pun seorang anak balita pasti akan mengonsumsi obat situp ketika sakit. Selama ini resep yang dokter selalu berikan ketika anak berusia di bawah lima tahun adalah resep obat sirup. Bahkan obat yang sering digunakan untuk pereda demam pasti berbentuk sirup.

Tentu sebagai ibu langsung panik dan overthinking. Bagaimana kalau nanti anak saya sakit? saya harus kasih obat apa? Inilah mengapa penting bagi seorang ibu bisa bijak dalam bersosial media. Seorang ibu perlu bijak dalam mengelola informasi yang ada. Saat saya berfikir berlebihan seperti itu, anak saya sedang dalam keadaan baik baik saja. Tidak sakit apapun dan alhamdulillah sehat lahir dan batin. Bahkan di saat ayahnya terkena batuk dan flu, anak saya masih sehat dan tidak terpapar flu sama sekali.

Dipertengahan bulan November 2022, sampai lah BPOM dan kemenkes menginfomasikan mengenai penyebab sakit gagal ginjal akut pada anak adalah cemaran EG/DEG pada obat sirup yang kasusnya sama seperti kasus di Afrika. Dari situ BPOM terus menginformasikan perihal obat dan vitamin sirup apa yang tidak boleh dikonsumsi karena cemaran zat tersebut. Alhamdulillah anak saya masih sehat wal afiat hehe.

10 November 2022 tetiba anak saya demam di siang hari. Paginya masih bisa ikut senam di kegiatan senam bareng Kota Semarang. Siangnya demam langsung tinggi sekitar 38 derajat Celsius. Saya selalu bersyukur karena anak dan keluarga saya tidak memiliki riwayat kejang demam. Akhirnya saya mencoba tenang dan mencari alternatif solusi obat herbal karena suami saya melarang untuk menggunakan parasetamol dahulu. Saya mendapat informasi obat herbal untuk demam di akun Instagram Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI). PDPOTJI memberikan tips cara membuat obat herbal alternatif obat sirup untuk mengobati anak demam dan batuk pilek.

Ada dua resep obat yang dibagikan sesuai dengan rentang usia, yaitu untuk usia 0-1 tahun dan usia 1-12tahun. Akhirnya saya mengumpulkan berbagai macam bahan yang diresepkan.


Untuk anak usia 1-12 tahun nama ramuannya Sirup Madu Bawang Jahe diminum 3 kali 5 ml sehari, sebelum atau sesudah makan. 


Bahan-bahan: 30 ml madu murni, 1 siung bawang merah, 1 siung bawang putih, 10 gram jahe segar, dicincang halus, ½ buah jeruk nipis


Cara Membuat:
 

1. Tuangkan madu lalu masukkan cincangan bawang merah, bawang putih dan jahe ke dalam botol tambahkan perasan jeruk nipis.

2. Tutup botolnya, lalu kocok botolnya dan diamkan dalam suhu kamar selama 8 jam, sehingga didapatkan ramuan bertekstur cair

3. Siap dikonsumsi dengan takaran 1 sendok teh (5ml) sekali minum. 

4. Simpan dalam kulkas dan habiskan dalam waktu 2-3 hari. 


Untuk bayi usia 6 bulan - 1 tahun nama ramuannya Susu Kunyit diminum 3 kali sehari, sebelum atau sesudah makan 


Bahan-bahan: 1/8 – 1/4 sendok teh kunyit bubuk dan ASI atau Susu Formula dengan volume yang biasa dikonsumsi 


Cara Membuat:
Siapkan ASI/ susu formula hangat dalam gelas, masukkan kunyit bubuk, lalu aduk sampai rata. Dan siap diminum

PDOPTJI menyampaikan bahwa bahan yang diresepkan telah memenuhi uji kesesuaian yang memiliki manfaat untuk tubuh anak. Setelah saya coba minumkan pertama kali belum menunjukkan efek apapun. Di malam hari anak saya masih demam tinggi namun masih bisa tidur nyenyak. Setelah konsumsi 1 x 12 jam atau konsumsi 3 kali baru menunjukkan efek demam yang reda. Meski masih naik turun tapi sudah tidak setinggi demam satu hari sebelumnya dan malam hari sebelumnya. Alhamdulillah anak saya cocok dengan ramuan herbal ini. Dan saya bertekad untuk mengurangi penggunaan parasetamol selama masih dapat dipantau asupan nutrisi dan cairannya.

Semoga bermanfaat.



No comments:

Post a Comment

 Ramuan Herbal Demam Anak. Lebih Ampuh dari Parasetamol ?

dokumentasi pribadi Awal November 2022 gempar beredar informasi mengenai penyakit Gagal Ginjal Akut pada Anak (GGAPA). Informasi yang dipapa...